ALL ABOUT SCIENCE AND TECHNOLOGY

pilkada kerinci



Basis Massa Berpotensi Konflik

Jumat, 6 September 2013 11:29 WIB
Basis Massa Berpotensi Konflik
TRIBUNJAMBI/ANDIKA ARNOLDY
KERINCI - H-2 jelang pemilihan Bupati Kerinci yang akan dilaksanakan Minggu (8/9), tahapan pilkada Kerinci makin memanas. Memanasnya kondisi politik di Kerinci ini dipicu oleh konflik kepentingan antarpendukung, ditambah lagi adanya isu money politics yang dilakukan calon bupati Kerinci.
Terkait dengan konflik kepentingan yang paling mungkin terjadi adalah konflik di basis massa calon bupati.
Pengamat Politik Jafar Ahmad mengatakan konflik ini cenderung terjadi di tingkatan bawah. Apalagi masyarakat itu punya kedekatan dengan calon tertentu. "Bisa kedekatan dengan keluarga atau lainnya," ujar Jafar, Kamis (5/9).
Menurutnya konflik ini akan terjadi jika calon mereka kalah. Ini akan memicu terjadinya konflik. Apalagi konflik ini dibawa pada isu suku dan ras.
Sementara untuk politik uang dalam sebuah survei disebutkan dengan uang Rp 50.000 bisa mempengaruhi suara hingga 80 persen.
Isu politik uang sendiri sudah gencar terasa. Banyak masyarakat yang mulai membicarakannya. Bahkan di antara mereka ada yang telah mendapatkan uang dari tim pemenangan bupati tertentu. Jumlahnyapun beragam mulai dari Rp. 20.000 hingga 50.000 rupiah per orang.
Mengamati kondisi ini Jafar Ahmad mengatakan dirinya dan tim sudah melakukan survei lokal di daerah Kerinci dan Sungai Penuh selama Januari hingga Agustus. Menurutnya hasil survei itu konsisten menunjukan bahwa masyarakat Kerinci  mudah dipengaruhi oleh politik uang.
"Dari kisaran uang Rp 50.000 hingga Rp 75.000 dapat mempengaruhi suara hingga 80 persen," ujar Jafar
Sehingga calon yang cenderung banyak uang akan merasa penting untuk memberi uang. Kemungkinan terjadi politik uang sangat besar.
Namun Jafar menyebutkan bahwa pemilih itu terdiri dari berbagai tingkatan. Tingkatan pertama adalah masyarakat yang tidak bisa dibayar dengan Rp.50.000. Tingkat kedua adanya masyarakat yang tidak tergiur dengan uang namun jumlah ini sangat sedikit, pemilih ini disebut pemilih fanatik.
"Pemilih fanatik sangat sedikit, oleh karenanya banyak masyarakat yang cenderung pilihannya bisa dipengaruhi oleh uang," ujar Jafar lagi
Apalagi menurut Jafar, di Kerinci pendapatan masyarakatnya mayoritas masih menengah ke bawah seperti petani, buruh hingga pengangguran.
Sehingga walaupun kampanye diikuti oleh banyak orang. Namun hal ini tidak mempengaruhi apapun.
Polres kerahkan 270 personel
Kapolres Kerinci AKBP Ismail mengatakan untuk pengamanan jelang pilkada Kerinci pihaknya telah menurunkan hampir 270 lebih personil yang akan disebar di setiap TPS.
AKBP Ismail mengatakan status saat ini cukup kondusif. Menurutnya semua timses telah berkomitmen dengan baik.
"Kalau konflik interest itu hulunya ada di Panwaslu, jadi kita belum menerima hal-hal seperti itu," ujar AKBP Ismail. Menurutnya pihak kepolisian belum menemukan hal yang kondisional. "Kita terus lakukan operasi," ujarnya
Untuk persiapan Pilkada oleh KPU saat ini sudah rampung. Semua logistik dan kebutuhan lainnya sudah terpenuhi.
Untuk logistik sendiri saat ini sudah disebarkan kepada PPK dan PPS. Maksimal H-1 jelang pilkada adalah batas akhir penyampaian logistik. "Tak ada masalah, semua aman," ujar Mulfi Ketua KPU Kerinci.
(sumber : tribunjambi.com)
Share:

0 comments:

Post a Comment

IKUTI SAYA DI LINKEDIN

SUKAI KAMI HALAMAN FACEBOOK KAMI

MP3 ONLINE